suaramu…

suaramu menggetarkan langit malam anakku... kau terjang kakimu didunia fana ini dengan hentakan awalmu... tangisannu menjelma menjadi nyanyian harapan... oh...anakku... kau lahir dengan begitu indahnya... Tuhan kirim kau melalui rahimku... hadiah terindah milikku... matamu terbuka pandang wajahku... tanganmu mengepal terantuk ibumu... masih ada harum surga ditubuhmu... oh anakku.... suaramu menggetarkan naluriku...

kekasih…

kekasih ... kata-katamu bagai titik hujan dikemarau panjang bias matamu bagai ombak laut menerjang karang dengan hentaman... ohhhh..... seandainya saja kekasih... air mataku tak berakhir di sini.. mengurai hati yang semakin rapuh... kemudian mengalir hingga senyap... oh...kekasih... kata-katamu seolah menyentuh dinding jantungku.. membongkar setiap helai jiwaku.. dan terantuk dalam hangat dekapanmu... aku luluh oleh manisnya... Continue Reading →

merindu

tengadah kemarau hujan tak datang... tanah gersang rindukan hujan... awan bergelayut tanpa gemerisik.. laut berdesir....lambat.... oh........ merindu bukan berarti..jatuh kemudian luluh... walaupun padamu...

milikku

jika matamu tak sewarna laut mungkin aku takkan mengingatmu... jika nafasmu tak seranumĀ  melati.. mungkin aku sudah melupakanmu mataku seolah hanya sewarna dengan warna lautmu... mencoba meraba seari...melatimu... salahkah jikA Pesonamu meruntuhkan dinding jiwaku... yang meronta... sekedar ingin melihat teduh lautmu....

ramadhan

Yang penyayang...... betapa aku begitu malas hanya untuk mengenalmu... Yang pengasih..... betapa aku begitu enggan berjumpa denganmu... oh seandainya saja sepertiga malam itu milikku... aku mungkin lebih mengenalmu.... oh seandainya saja malam seribu bulan itu untukku oh...betapa menuju Mu aku begitu lunglai... bukankah hariku buih....bagiMu.. semoga saja sepertiga malam hari ini adalah milikku.. dan ramadhan... Continue Reading →

jika

jika saja pasang dapat diulang... maka hari ini aku tak karam... jika saja rembulan hari ini bulat.. maka riak laut berubah warna... oh jika saja waktu bergelayut dan lambat maka hari ini aku tak rindu malam... waktu menepi tanpa setapak.. bahkan habis tanpa jejak.. jika saja hari ku lebih buruk dari kemarin.. setapak jejakku tentu... Continue Reading →

kau dan aku

kau dan aku seperti awan dan titik air... yang selalu ada dan tiada... adakalanya awan datang tapi hujan tak basah... kau dan aku seperi riak dan gelombang yang beradu basah dalam lautan aku dan dirimu beriak dalam satu lautan mencoba mengayuh gelombang.. yang datar dan terjang. sesekali kita riak ketepian.. kadang terbelah ditengah batu karang..... Continue Reading →

pelangi hati

jika berwarna adalah sejuta pesona seperti pelangi yang turun kala hujan siang jika kelabu adalah tak seriak seperti langit yang mendung adakah hatiku kini turun pelangi.. yang penuh dengan warna... ataukah hatiku kini hujan.. karena aku merasa kelabu...

dimana…

dimana penolongku wahai dunia.. saat lolongan itu riuh menyentuh hatiku.. dimana sekat tegar itu wahai kawan.. saat tubuhku nyaris hilang dalam dentaman... oh .....tubuh kecilku nyaris luruh.. aku ingin beriak.. agar aku goncang.. tapi siapa penolongku... wahai dunia... oh... tubuh kecilku hanyut dalam genangan air mata... nyaris lumpuh tak bernyawa... jika saja .. saat itu....ada... Continue Reading →

keping

hatiku bagimu hanyalah keping.. keping yang bahkan hilang jika angin meruas air mataku bagimu hanyalah keping keping yang hanyut bahkan jika embun belum menguap.. adakah tak kau lihat... keping hatiku kini semakin larut.. hingga tak berbentuk.. kini keping itu hilang.. karena suara dan katamu.. menyiksa.. dan menjadikan kepingan hatiku.. remuk redam...

Blog at WordPress.com.

Up ↑